Mengungkap Keunggulan Turbin Francis dalam Pembangkitan Tenaga Listrik Modern

Dalam lanskap sektor energi yang terus berkembang, pencarian teknologi pembangkit listrik yang efisien menjadi lebih penting dari sebelumnya. Saat dunia bergulat dengan tantangan ganda untuk memenuhi permintaan energi yang terus meningkat dan mengurangi emisi karbon, sumber energi terbarukan telah menjadi yang terdepan. Di antara semua itu, tenaga air menonjol sebagai pilihan yang andal dan berkelanjutan, yang menyediakan sebagian besar listrik dunia.
Turbin Francis, komponen utama dalam pembangkit listrik tenaga air, memainkan peran penting dalam revolusi energi bersih ini. Diciptakan oleh James B. Francis pada tahun 1849, jenis turbin ini telah menjadi salah satu yang paling banyak digunakan di dunia. Kepentingannya dalam bidang tenaga air tidak dapat dilebih-lebihkan, karena mampu secara efisien mengubah energi aliran air menjadi energi mekanik, yang kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator. Dengan berbagai macam aplikasi, dari proyek pembangkit listrik tenaga air pedesaan skala kecil hingga pembangkit listrik komersial skala besar, turbin Francis telah terbukti menjadi solusi serbaguna dan andal untuk memanfaatkan kekuatan air.
Efisiensi Tinggi dalam Konversi Energi
Turbin Francis terkenal karena efisiensinya yang tinggi dalam mengubah energi aliran air menjadi energi mekanik, yang kemudian diubah menjadi energi listrik oleh generator. Kinerja efisiensi tinggi ini merupakan hasil dari desain dan prinsip pengoperasiannya yang unik.
1. Pemanfaatan Energi Kinetik dan Energi Potensial
Turbin Francis dirancang untuk memanfaatkan sepenuhnya energi kinetik dan potensial air. Saat air memasuki turbin, air terlebih dahulu melewati casing spiral, yang mendistribusikan air secara merata di sekitar runner. Bilah runner dibentuk dengan hati-hati untuk memastikan bahwa aliran air berinteraksi dengan lancar dan efisien. Saat air bergerak dari diameter luar runner menuju pusat (dalam pola aliran radial-aksial), energi potensial air karena head-nya (perbedaan ketinggian antara sumber air dan turbin) secara bertahap diubah menjadi energi kinetik. Energi kinetik ini kemudian ditransfer ke runner, menyebabkannya berputar. Jalur aliran yang dirancang dengan baik dan bentuk bilah runner memungkinkan turbin untuk mengekstrak sejumlah besar energi dari air, mencapai konversi energi dengan efisiensi tinggi.
2. Perbandingan dengan Jenis Turbin Lainnya
Dibandingkan dengan jenis turbin air lainnya, seperti turbin Pelton dan turbin Kaplan, turbin Francis memiliki keunggulan tersendiri dalam hal efisiensi dalam rentang kondisi operasi tertentu.
Turbin Pelton: Turbin Pelton terutama cocok untuk aplikasi dengan head tinggi. Turbin ini beroperasi dengan menggunakan energi kinetik dari semburan air berkecepatan tinggi untuk menghantam bucket pada runner. Meskipun sangat efisien dalam situasi head tinggi, turbin ini tidak seefisien turbin Francis dalam aplikasi head sedang. Turbin Francis, dengan kemampuannya untuk memanfaatkan energi kinetik dan potensial serta karakteristik alirannya yang lebih cocok untuk sumber air dengan head sedang, dapat mencapai efisiensi yang lebih tinggi dalam rentang ini. Misalnya, pada pembangkit listrik dengan sumber air dengan head sedang (misalnya, 50 – 200 meter), turbin Francis dapat mengubah energi air menjadi energi mekanis dengan efisiensi sekitar 90% atau bahkan lebih tinggi dalam beberapa kasus yang dirancang dengan baik, sementara turbin Pelton yang beroperasi dalam kondisi head yang sama mungkin memiliki efisiensi yang relatif lebih rendah.
Turbin Kaplan: Turbin Kaplan dirancang untuk aplikasi head rendah dan aliran tinggi. Meskipun sangat efisien dalam skenario head rendah, saat head meningkat ke kisaran head sedang, turbin Francis mengunggulinya dalam hal efisiensi. Bilah runner turbin Kaplan dapat disesuaikan untuk mengoptimalkan kinerja dalam kondisi head rendah dan aliran tinggi, tetapi desainnya tidak kondusif untuk konversi energi yang efisien dalam situasi head sedang seperti turbin Francis. Pada pembangkit listrik dengan head 30 – 50 meter, turbin Kaplan mungkin merupakan pilihan terbaik untuk efisiensi, tetapi saat head melebihi 50 meter, turbin Francis mulai menunjukkan keunggulannya dalam efisiensi konversi energi.
Singkatnya, desain turbin Francis memungkinkan pemanfaatan energi air yang lebih efisien dalam berbagai aplikasi tekanan sedang, yang menjadikannya pilihan utama dalam banyak proyek pembangkit listrik tenaga air di seluruh dunia.
Kemampuan Beradaptasi terhadap Kondisi Air yang Berbeda
Salah satu fitur turbin Francis yang luar biasa adalah kemampuan adaptasinya yang tinggi terhadap berbagai kondisi air, yang menjadikannya pilihan serbaguna untuk proyek pembangkit listrik tenaga air di seluruh dunia. Kemampuan adaptasi ini sangat penting karena sumber daya air sangat bervariasi dalam hal tinggi muka air (jarak vertikal jatuhnya air) dan laju aliran di lokasi geografis yang berbeda.
1. Kemampuan Beradaptasi terhadap Tekanan dan Laju Aliran
Rentang Head: Turbin Francis dapat beroperasi secara efisien pada rentang head yang relatif luas. Turbin ini paling umum digunakan dalam aplikasi head sedang, biasanya dengan head berkisar antara sekitar 20 hingga 300 meter. Namun, dengan modifikasi desain yang tepat, turbin ini dapat digunakan dalam situasi head yang lebih rendah atau lebih tinggi. Misalnya, dalam skenario head rendah, katakanlah sekitar 20 – 50 meter, turbin Francis dapat dirancang dengan bentuk bilah runner dan geometri aliran-lintasan tertentu untuk mengoptimalkan ekstraksi energi. Bilah runner dirancang untuk memastikan bahwa aliran air, yang memiliki kecepatan yang relatif lebih rendah karena head rendah, masih dapat secara efektif mentransfer energinya ke runner. Saat head meningkat, desain dapat disesuaikan untuk menangani aliran air berkecepatan lebih tinggi. Dalam aplikasi head tinggi yang mendekati 300 meter, komponen turbin direkayasa untuk menahan air bertekanan tinggi dan mengubah sejumlah besar energi potensial menjadi energi mekanis secara efisien.
Variabilitas Laju Aliran: Turbin Francis juga dapat menangani laju aliran yang berbeda. Turbin ini dapat beroperasi dengan baik dalam kondisi aliran konstan dan aliran variabel. Di beberapa pembangkit listrik tenaga air, laju aliran air dapat bervariasi secara musiman karena faktor-faktor seperti pola curah hujan atau pencairan salju. Desain turbin Francis memungkinkannya mempertahankan efisiensi yang relatif tinggi bahkan ketika laju aliran berubah. Misalnya, ketika laju aliran tinggi, turbin dapat menyesuaikan diri dengan peningkatan volume air dengan mengarahkan air secara efisien melalui komponen-komponennya. Casing spiral dan baling-baling pemandu dirancang untuk mendistribusikan air secara merata di sekitar runner, memastikan bahwa bilah runner dapat berinteraksi secara efektif dengan air, terlepas dari laju alirannya. Ketika laju aliran menurun, turbin masih dapat beroperasi dengan stabil, meskipun daya keluaran secara alami akan berkurang sebanding dengan penurunan aliran air.
2. Contoh Aplikasi di Berbagai Lingkungan Geografis
Daerah Pegunungan: Di daerah pegunungan, seperti Himalaya di Asia atau Andes di Amerika Selatan, terdapat banyak proyek pembangkit listrik tenaga air yang memanfaatkan turbin Francis. Daerah-daerah ini sering kali memiliki sumber air dengan muka air tinggi karena medan yang curam. Misalnya, Bendungan Nurek di Tajikistan, yang terletak di Pegunungan Pamir, memiliki sumber air dengan muka air tinggi. Turbin Francis yang dipasang di Stasiun Pembangkit Listrik Tenaga Air Nurek dirancang untuk menangani perbedaan muka air yang besar (bendungan tersebut memiliki ketinggian lebih dari 300 meter). Turbin tersebut secara efisien mengubah energi potensial air yang tinggi menjadi energi listrik, yang memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pasokan listrik negara tersebut. Perubahan elevasi yang curam di pegunungan menyediakan muka air yang diperlukan agar turbin Francis dapat beroperasi dengan efisiensi tinggi, dan kemampuan adaptasinya terhadap kondisi muka air yang tinggi menjadikannya pilihan yang ideal untuk proyek-proyek tersebut.
Dataran Sungai: Di ​​dataran sungai, di mana muka air relatif rendah tetapi laju alirannya cukup besar, turbin Francis juga banyak digunakan. Bendungan Tiga Ngarai di Tiongkok adalah contoh utamanya. Terletak di Sungai Yangtze, bendungan ini memiliki muka air yang berada dalam kisaran yang sesuai untuk turbin Francis. Turbin di Stasiun Tenaga Air Tiga Ngarai perlu menangani laju aliran air yang besar dari Sungai Yangtze. Turbin Francis dirancang untuk secara efisien mengubah energi aliran air yang besar – volumenya besar, dengan muka air yang relatif rendah – menjadi energi listrik. Kemampuan turbin Francis untuk beradaptasi dengan laju aliran yang berbeda memungkinkannya untuk memanfaatkan sumber daya air sungai secara maksimal, menghasilkan sejumlah besar listrik untuk memenuhi permintaan energi di sebagian besar wilayah Tiongkok.
Lingkungan Pulau: Pulau-pulau sering kali memiliki karakteristik sumber daya air yang unik. Misalnya, di beberapa pulau Pasifik, yang memiliki sungai berukuran kecil hingga sedang dengan laju aliran yang bervariasi tergantung pada musim hujan dan kemarau, turbin Francis digunakan dalam pembangkit listrik tenaga air skala kecil. Turbin ini dapat beradaptasi dengan kondisi air yang berubah, sehingga menyediakan sumber listrik yang andal bagi masyarakat setempat. Pada musim hujan, ketika laju aliran tinggi, turbin dapat beroperasi pada daya keluaran yang lebih tinggi, dan pada musim kemarau, turbin masih dapat beroperasi dengan aliran air yang berkurang, meskipun pada tingkat daya yang lebih rendah, sehingga memastikan pasokan daya yang berkelanjutan.
Keandalan dan Operasi Jangka Panjang
Turbin Francis sangat dihargai karena keandalannya dan kemampuan operasi jangka panjang, yang sangat penting bagi fasilitas pembangkit listrik yang perlu menjaga pasokan daya yang stabil dalam jangka waktu lama.
1. Desain Struktural yang Kuat
Turbin Francis memiliki struktur yang kuat dan direkayasa dengan baik. Runner, yang merupakan komponen utama turbin yang berputar, biasanya terbuat dari material berkekuatan tinggi seperti baja tahan karat atau paduan khusus. Material ini dipilih karena sifat mekanisnya yang sangat baik, termasuk kekuatan tarik tinggi, ketahanan terhadap korosi, dan ketahanan terhadap kelelahan. Misalnya, pada turbin Francis skala besar yang digunakan di pembangkit listrik tenaga air utama, bilah runner dirancang untuk menahan aliran air bertekanan tinggi dan tekanan mekanis yang dihasilkan selama rotasi. Desain runner dioptimalkan untuk memastikan distribusi tegangan yang seragam, mengurangi risiko titik konsentrasi tegangan yang dapat menyebabkan retakan atau kegagalan struktural.
Casing spiral, yang mengarahkan air ke runner, juga dibuat dengan mempertimbangkan ketahanan. Casing ini biasanya terbuat dari pelat baja berdinding tebal yang dapat menahan aliran air bertekanan tinggi yang masuk ke turbin. Sambungan antara casing spiral dan komponen lain, seperti baling-baling penahan dan baling-baling pemandu, dirancang agar kuat dan andal, memastikan bahwa seluruh struktur dapat beroperasi dengan lancar dalam berbagai kondisi pengoperasian.
2. Persyaratan Perawatan Rendah
Salah satu keuntungan signifikan dari turbin Francis adalah persyaratan perawatannya yang relatif rendah. Berkat desainnya yang sederhana dan efisien, jumlah komponen yang bergerak lebih sedikit dibandingkan dengan beberapa jenis turbin lainnya, yang mengurangi kemungkinan kegagalan komponen. Misalnya, bilah pemandu, yang mengendalikan aliran air ke dalam runner, memiliki sistem hubungan mekanis yang mudah. ​​Sistem ini mudah diakses untuk pemeriksaan dan perawatan. Tugas perawatan rutin terutama meliputi pelumasan komponen yang bergerak, pemeriksaan segel untuk mencegah kebocoran air, dan pemantauan kondisi mekanis turbin secara keseluruhan.
Bahan-bahan yang digunakan dalam konstruksi turbin juga berkontribusi pada kebutuhan perawatannya yang rendah. Bahan-bahan tahan korosi yang digunakan untuk runner dan komponen lain yang terkena air mengurangi kebutuhan untuk penggantian yang sering karena korosi. Selain itu, turbin Francis modern dilengkapi dengan sistem pemantauan canggih. Sistem ini dapat terus memantau parameter seperti getaran, suhu, dan tekanan. Dengan menganalisis data ini, operator dapat mendeteksi potensi masalah terlebih dahulu dan melakukan perawatan preventif, yang selanjutnya mengurangi kebutuhan untuk penghentian yang tidak terduga untuk perbaikan besar.
3. Umur pemakaian yang panjang
Turbin Francis memiliki masa pakai yang panjang, sering kali mencapai beberapa dekade. Di banyak pembangkit listrik tenaga air di seluruh dunia, turbin Francis yang dipasang beberapa dekade lalu masih beroperasi dan menghasilkan listrik secara efisien. Misalnya, beberapa turbin Francis yang pertama kali dipasang di Amerika Serikat dan Eropa telah beroperasi selama lebih dari 50 tahun. Dengan perawatan yang tepat dan peningkatan sesekali, turbin ini dapat terus beroperasi dengan andal.
Masa pakai turbin Francis yang panjang tidak hanya bermanfaat bagi industri pembangkit listrik dalam hal efektivitas biaya, tetapi juga bagi stabilitas pasokan listrik secara keseluruhan. Turbin yang tahan lama berarti bahwa pembangkit listrik dapat terhindar dari biaya tinggi dan gangguan yang terkait dengan penggantian turbin yang sering. Hal ini juga berkontribusi pada kelangsungan jangka panjang tenaga air sebagai sumber energi yang andal dan berkelanjutan, memastikan bahwa listrik bersih dapat dihasilkan secara terus-menerus selama bertahun-tahun.
Biaya – Efektivitas dalam Jangka Panjang
Bila mempertimbangkan biaya-efektivitas teknologi pembangkitan daya, turbin Francis terbukti menjadi pilihan yang menguntungkan dalam operasi jangka panjang pembangkit listrik tenaga air.
1. Investasi Awal dan Biaya Operasional Jangka Panjang
Investasi Awal: Meskipun investasi awal dalam proyek pembangkit listrik tenaga air berbasis turbin Francis bisa relatif tinggi, penting untuk mempertimbangkan perspektif jangka panjang. Biaya yang terkait dengan pembelian, pemasangan, dan pengaturan awal turbin Francis, termasuk runner, casing spiral, dan komponen lainnya, serta konstruksi infrastruktur pembangkit listrik, cukup signifikan. Namun, pengeluaran awal ini diimbangi dengan manfaat jangka panjang. Misalnya, dalam pembangkit listrik tenaga air berukuran sedang dengan kapasitas 50 – 100 MW, investasi awal untuk satu set turbin Francis dan peralatan terkait mungkin berada dalam kisaran puluhan juta dolar. Namun dibandingkan dengan beberapa teknologi pembangkit listrik lainnya, seperti membangun pembangkit listrik tenaga batu bara baru yang membutuhkan investasi berkelanjutan dalam pengadaan batu bara dan peralatan perlindungan lingkungan yang kompleks untuk memenuhi standar emisi, struktur biaya jangka panjang proyek pembangkit listrik tenaga air berbasis turbin Francis lebih stabil.
Biaya Operasi Jangka Panjang: Biaya operasi turbin Francis relatif rendah. Setelah turbin dipasang dan pembangkit listrik beroperasi, biaya utama yang terus berjalan terkait dengan personel untuk pemantauan dan pemeliharaan, dan biaya penggantian beberapa komponen kecil dari waktu ke waktu. Pengoperasian turbin Francis yang sangat efisien berarti turbin ini dapat menghasilkan listrik dalam jumlah besar dengan jumlah masukan air yang relatif sedikit. Hal ini mengurangi biaya per unit listrik yang dihasilkan. Sebaliknya, pembangkit listrik termal, seperti pembangkit listrik berbahan bakar batu bara atau gas, memiliki biaya bahan bakar yang signifikan yang meningkat seiring waktu karena faktor-faktor seperti kenaikan harga bahan bakar dan fluktuasi di pasar energi global. Misalnya, pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dapat mengalami peningkatan biaya bahan bakar sebesar persentase tertentu setiap tahun karena harga batu bara bergantung pada dinamika penawaran dan permintaan, biaya penambangan, dan biaya transportasi. Pada pembangkit listrik tenaga air bertenaga turbin Francis, biaya air, yang merupakan "bahan bakar" untuk turbin, pada dasarnya gratis, terlepas dari biaya apa pun yang terkait dengan pengelolaan sumber daya air dan biaya hak air potensial, yang biasanya jauh lebih rendah daripada biaya bahan bakar pembangkit listrik termal.
2. Mengurangi Biaya Pembangkitan Listrik Secara Keseluruhan melalui Operasi Efisiensi Tinggi dan Perawatan Rendah
Pengoperasian Efisiensi Tinggi: Kemampuan konversi energi efisiensi tinggi dari turbin Francis secara langsung berkontribusi pada pengurangan biaya. Turbin yang lebih efisien dapat menghasilkan lebih banyak listrik dari jumlah sumber daya air yang sama. Misalnya, jika turbin Francis memiliki efisiensi 90% dalam mengubah energi air menjadi energi mekanik (yang kemudian diubah menjadi energi listrik), dibandingkan dengan turbin yang kurang efisien dengan efisiensi 80%, untuk aliran air dan head tertentu, turbin Francis yang 90% efisien akan menghasilkan listrik 12,5% lebih banyak. Peningkatan output daya ini berarti bahwa biaya tetap yang terkait dengan operasi pembangkit listrik, seperti biaya infrastruktur, manajemen, dan personel, tersebar pada jumlah produksi listrik yang lebih besar. Hasilnya, biaya per unit listrik (biaya listrik yang diratakan, LCOE) berkurang.
Perawatan Rendah: Sifat perawatan rendah turbin Francis juga memainkan peran penting dalam efektivitas biaya. Dengan lebih sedikit komponen yang bergerak dan penggunaan material yang tahan lama, frekuensi perawatan utama dan penggantian komponen menjadi rendah. Tugas perawatan rutin, seperti pelumasan dan inspeksi, relatif murah. Sebaliknya, beberapa jenis turbin atau peralatan pembangkit listrik lainnya mungkin memerlukan perawatan yang lebih sering dan mahal. Misalnya, turbin angin, meskipun merupakan sumber energi terbarukan, memiliki komponen seperti kotak roda gigi yang rentan terhadap keausan dan mungkin memerlukan perbaikan atau penggantian yang mahal setiap beberapa tahun. Pada pembangkit listrik tenaga air berbasis turbin Francis, interval yang panjang antara aktivitas perawatan utama berarti bahwa biaya perawatan keseluruhan selama masa pakai turbin secara signifikan lebih rendah. Hal ini, dikombinasikan dengan masa pakainya yang panjang, semakin mengurangi keseluruhan biaya pembangkitan listrik dari waktu ke waktu, menjadikan turbin Francis sebagai pilihan yang hemat biaya untuk pembangkitan listrik jangka panjang.

00d9d5a

Keramahan Lingkungan
Pembangkit listrik tenaga air berbasis turbin Francis menawarkan keuntungan lingkungan yang signifikan dibandingkan dengan banyak metode pembangkit listrik lainnya, yang menjadikannya komponen penting dalam transisi menuju masa depan energi yang lebih berkelanjutan.
1. Mengurangi Emisi Karbon
Salah satu manfaat lingkungan yang paling menonjol dari turbin Francis adalah jejak karbonnya yang minimal. Berbeda dengan pembangkit listrik berbahan bakar fosil, seperti pembangkit listrik berbahan bakar batu bara dan gas, pembangkit listrik tenaga air yang menggunakan turbin Francis tidak membakar bahan bakar fosil selama pengoperasiannya. Pembangkit listrik berbahan bakar batu bara merupakan penghasil utama karbon dioksida (CO2), dengan pembangkit listrik berbahan bakar batu bara skala besar yang biasanya menghasilkan jutaan ton CO2 per tahun. Misalnya, pembangkit listrik berbahan bakar batu bara berkapasitas 500 MW dapat menghasilkan sekitar 3 juta ton CO2 per tahun. Sebagai perbandingan, pembangkit listrik tenaga air dengan kapasitas serupa yang dilengkapi dengan turbin Francis hampir tidak menghasilkan emisi CO2 secara langsung selama pengoperasiannya. Karakteristik nol emisi dari pembangkit listrik tenaga air bertenaga turbin Francis ini memainkan peran penting dalam upaya global untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan memitigasi perubahan iklim. Dengan mengganti pembangkit listrik berbahan bakar fosil dengan tenaga air, negara-negara dapat berkontribusi secara signifikan untuk memenuhi target pengurangan karbon mereka. Misalnya, negara-negara seperti Norwegia, yang sangat bergantung pada tenaga air (dengan turbin Francis yang banyak digunakan), memiliki emisi karbon per kapita yang relatif rendah dibandingkan dengan negara-negara yang lebih bergantung pada sumber energi berbasis bahan bakar fosil.
2. Emisi Polutan Udara Rendah
Selain emisi karbon, pembangkit listrik berbahan bakar fosil juga melepaskan berbagai polutan udara, seperti sulfur dioksida (SO2), nitrogen oksida (NOx), dan partikel. Polutan ini memiliki dampak negatif yang serius terhadap kualitas udara dan kesehatan manusia. SO2 dapat menyebabkan hujan asam, yang merusak hutan, danau, dan bangunan. NOx berkontribusi terhadap pembentukan kabut asap dan dapat menyebabkan masalah pernapasan. Partikel, terutama partikel halus (PM2.5), dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung dan paru-paru.
Di sisi lain, pembangkit listrik tenaga air berbasis turbin Francis tidak mengeluarkan polutan udara yang berbahaya ini selama beroperasi. Ini berarti bahwa wilayah dengan pembangkit listrik tenaga air dapat menikmati udara yang lebih bersih, yang mengarah pada peningkatan kesehatan masyarakat. Di wilayah tempat pembangkit listrik tenaga air telah menggantikan sebagian besar pembangkit listrik berbasis bahan bakar fosil, telah terjadi peningkatan kualitas udara yang nyata. Misalnya, di beberapa wilayah di Tiongkok tempat proyek pembangkit listrik tenaga air skala besar dengan turbin Francis telah dikembangkan, kadar \(SO_2\), \(NO_x\), dan partikel di udara telah menurun, sehingga mengakibatkan lebih sedikit kasus penyakit pernapasan dan kardiovaskular di antara penduduk setempat.
3. Dampak Minimal pada Ekosistem
Bila dirancang dan dikelola dengan baik, pembangkit listrik tenaga air berbasis turbin Francis dapat memberikan dampak yang relatif kecil terhadap ekosistem di sekitarnya dibandingkan dengan beberapa proyek pengembangan energi lainnya.
Lintasan Ikan: Banyak pembangkit listrik tenaga air modern dengan turbin Francis dirancang dengan fasilitas lintasan ikan. Fasilitas ini, seperti tangga ikan dan lift ikan, dibangun untuk membantu ikan bermigrasi ke hulu dan hilir. Misalnya, di Sungai Columbia di Amerika Utara, pembangkit listrik tenaga air telah memasang sistem lintasan ikan yang canggih. Sistem ini memungkinkan salmon dan spesies ikan migrasi lainnya melewati bendungan dan turbin, sehingga mereka dapat mencapai tempat pemijahan. Desain fasilitas lintasan ikan ini memperhitungkan perilaku dan kemampuan berenang berbagai spesies ikan, sehingga memastikan tingkat kelangsungan hidup ikan yang bermigrasi dapat dimaksimalkan.
Pemeliharaan Kualitas Air: Pengoperasian turbin Francis biasanya tidak menyebabkan perubahan signifikan pada kualitas air. Tidak seperti beberapa kegiatan industri atau jenis pembangkit listrik tertentu yang dapat mencemari sumber air, pembangkit listrik tenaga air yang menggunakan turbin Francis umumnya menjaga kualitas alami air. Air yang melewati turbin tidak mengalami perubahan kimia, dan perubahan suhu biasanya minimal. Hal ini penting untuk menjaga kesehatan ekosistem perairan, karena banyak organisme perairan yang sensitif terhadap perubahan kualitas dan suhu air. Di sungai tempat pembangkit listrik tenaga air dengan turbin Francis berada, kualitas air tetap sesuai untuk berbagai kehidupan perairan, termasuk ikan, invertebrata, dan tumbuhan.


Waktu posting: 21-Feb-2025

Kirimkan pesan Anda kepada kami:

Tulis pesan Anda di sini dan kirimkan kepada kami